Alam adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang
terdiri dari berbagai elemen sebagai sumber daya dan sumber karsa bagi seluruh makhluk yang
ada di dalamnya.
Sedangkan manusia adalah makhluk sosial
yang bertugas memelihara, mengolah sekaligus melestarikan apa yang dititipkan sang
pencipta kepadanya.
Dan
untuk itu diperlukan pendidikan karakter yang baik pada
anak-anak agar dapat menjadi manusia seutuhnya yang sadar,semangat dan bangga melaksanakan itu semua.
anak-anak agar dapat menjadi manusia seutuhnya yang sadar,semangat dan bangga melaksanakan itu semua.
Namun seiring dengan kemajuan peradaban dan perkembangan jaman, dimana modernisasi tidak hanya memajukan kehidupan mananusia, tapi ternyata juga merenggut sebagian anugerah alam dan kemanusiaan itu sendiri.
Ada banyak contoh efek negatif modernisasi tak terkendali yang diakui atau tidak telah menipiskan dasar-dasar sifat luhur kemanusiaan, terutama pada masyarakat kita
yang pada berbagai sisi belum memiliki kesiapan yang baik.
Anak-anak dan remaja usia sekolah, sekarang ini telah banyak berubah dari bocah
ceria penuh interaksisosial , menjadi pribadi egois yang apatis. Mereka menjadi korban sisi negatif dari aneka perangkat digital (gadget) yang
seharusnya diciptakan untuk mempermudah kehidupan, namun digunakan dengan berbagai penyalahgunaan.
Dewasa ini, pergaulan mereka justru lebih berupa interaksi di
dunia maya daripada sebuah kehidupan nyata. Hal
ini semakin menjadi dengan adanya pengaruh media massa yang
kurang mendidik dan hanya mengedepankan keuntungan finansial tanpa memperhatikan moralitas anak bangsa.
Oleh karena itu perlu
dilakukan kerjasama yang baik dari setiap element masyarakat untuk bekerja sama
menciptakan kegiatan positif yang dapat meminimalisir dan menangkal efek
negatif kemajuan jaman tersebut. Dan sebagai bentuk kepedulian sosial, maka Kampung Kurcaci menggagas dan mengelola sebuah kegiatan belajar luar ruangan yang diberi nama SINAU NANG ALAS ( belajar di hutan) dan dilaksanakan pada hari Minggu atau hari libur.
Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran utama anak-anak dan remaja lokal usia sekolah dengan melibatkan Tentor (guru informal) yang berasal dari berbagai kalangan yang punya kepedulian yang sama terhadap hal-hal tersebut diatas. Para tentor itu berasal dari berbagai profesi/organisasi/instansi seperti Guru, Dokter, Mahasiswa, Kelompok Pecinta Alam dll. Mereka memberikan materi-materi kreatif edukatif kepada para peserta didik.
Kegiatan ini dibawakan dalam suasana akrab dan gembira, seperti dengan cara mendongeng dan menanam pohon bersama, sehingga semakin hari semakin banyak peserta yang mengikutinya.
Sinau Nang Alas ini murni kegiatan sosial dimana peserta dan tentor sama-sama tidak dipungut/diberi imbalan uang.
Diharapkan hal kecil yang digagas oleh pengelola Kampung Kurcaci ini, kedepan semakin banyak instansi/organisasi yang mendukungnya.
Bagi yang berminat untuk menjadi tentor atau mempunyai niat baik bekerjasama, silahkan hubungi Kampung Kurcaci ( WA 082251611550).
keren.......
ReplyDeletekerennnnnnnnn......
ReplyDelete